Rabu, 29 April 2009

SEKUNTUM MAWAR PUTIH BERDURI





Ingin kupetik sekuntum mawar putih berduri
Untuk kuhiasi di kamar sanubari
Tapi apa kan daya cenderasa lazuardiku kehilangan sakti
Tak bisa kutahan tangisan darah jari-jemari
Kerna penghalangnya duri-duri yang tak kenal erti simpati
Sudah lama kuidamkan keharuman mawar putih berduri
Agar hidupku yang kian layu kan berseri
Moga menjadi nurbisa jiwaku tika sirna senyuman mentari
Mengertilah aduhai sekuntum mawar putih berduri .
Jika kau pergi dulu sekuntum mawar putih berduri
Sentuhan puisiku ditusuk gerhana tanpa karisma pelangi inspirasi
Kidung puisiku pun berlagu sendu kan menjadi nesan misteri
Dan terasa duniaku dicakar gelita dan beku dalam hasrat terkulai .

Entahlah mungkin sejuta zaman jiwaku diselaputi debu mimpi
Kerna impian untuk memiliki sekuntum mawar berduri
Bagaikan menggenggam bara api dalam sepi
Edan kasmaran dalam diam meluap-luap bagaikan gunung berapi
(kehangatan cinta dalam diam meluap-luap bagaikan gunung berapi)
Tapi tak bertunas harapan jika musim dingin selalu melewati
Kelopak ilusi mekar di laman emosi tapi sayang tak berwajah realiti .

Hanyalah bisa kupeluk bayangan mawar putih berduri
Tapi tak kan menguntum kebahgiaan abadi di taman sanubari
Kerna hanyalah sekadar semilir ilusi yang mengiringi
Kerna hanyalah sekadar puspa mimpi yang mewangi
Menemani sisa-sisa kembara hidupku yang kian pucat lesi
Hakikatnya aku masih lagi sendiri tanpa ratu kalbu di sisi
Hakikatnya kesinambungan episod derita yang bersemi
Tanpa usapan mawaddah sejati selembut belaian sukma bidadari .

Aduhai Sayang engkaukah itu sekuntum mawar putih berduri ?
Aku sendiri yang terkesima menunggu jawapan yang tak pasti
Tapi yang pasti aku kan diijabkabul dengan mati.
Pesona dunia bernafas nafsu menutup mata hati sehingga kulalai
Pujaan setiap masa dan nurbisa sukma yang hakiki bernama Ilahi.
Sebenarnya Tuhan Yang Maha Satu kekasih awal dan akhir insani.
Aduhai hati berzikirlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasihani
Jiwa yang kemarau kan disirami rahmat syahdu-Nya hujan damai.
Biarlah sekuntum mawar putih berduri tak sudi menjadi bunga hati.

ARJUNA SAKTI ( 08.04.2007 )

Tiada ulasan:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...