Tuhan berikanlah aku
Pada jalan yang engkau tunjuki
Pada mereka yang engkau beri
Begitulah juanya aku
Apakah aku yang terleka
Apakah aku yang tidak tahu
Di dunia ini jalan berliku
Kupohon petunjuk ilahi
Oh,tuhanku
Aku percaya pada segala ranjau kehidupan ini
Rahmat mu luas tak terhingga
Aku insan yang masih mencari
Akan kutempuhi segala dugaan
Mereka mentertawakan aku
Sumber yang kau ilhamkan kepada ku
Yang kuberikan pada mereka , mengapa tidak diikhlaskan
Panjatkan syukur padamu ya robba
Oh,tuhanku …redhailah hidup ini
Kini yang ku bersama mereka ,berdamping bercita-cita
Kemesraanku kian terhimpit
Begitulah selalunya aku
SK KG AUR
Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.
Memaparkan catatan dengan label senandung. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label senandung. Papar semua catatan
Rabu, 29 April 2009
SEKUNTUM MAWAR PUTIH BERDURI

Ingin kupetik sekuntum mawar putih berduri
Untuk kuhiasi di kamar sanubari
Tapi apa kan daya cenderasa lazuardiku kehilangan sakti
Tak bisa kutahan tangisan darah jari-jemari
Kerna penghalangnya duri-duri yang tak kenal erti simpati
Sudah lama kuidamkan keharuman mawar putih berduri
Agar hidupku yang kian layu kan berseri
Moga menjadi nurbisa jiwaku tika sirna senyuman mentari
Mengertilah aduhai sekuntum mawar putih berduri .
Jika kau pergi dulu sekuntum mawar putih berduri
Sentuhan puisiku ditusuk gerhana tanpa karisma pelangi inspirasi
Kidung puisiku pun berlagu sendu kan menjadi nesan misteri
Dan terasa duniaku dicakar gelita dan beku dalam hasrat terkulai .
Entahlah mungkin sejuta zaman jiwaku diselaputi debu mimpi
Kerna impian untuk memiliki sekuntum mawar berduri
Bagaikan menggenggam bara api dalam sepi
Edan kasmaran dalam diam meluap-luap bagaikan gunung berapi
(kehangatan cinta dalam diam meluap-luap bagaikan gunung berapi)
Tapi tak bertunas harapan jika musim dingin selalu melewati
Kelopak ilusi mekar di laman emosi tapi sayang tak berwajah realiti .
Hanyalah bisa kupeluk bayangan mawar putih berduri
Tapi tak kan menguntum kebahgiaan abadi di taman sanubari
Kerna hanyalah sekadar semilir ilusi yang mengiringi
Kerna hanyalah sekadar puspa mimpi yang mewangi
Menemani sisa-sisa kembara hidupku yang kian pucat lesi
Hakikatnya aku masih lagi sendiri tanpa ratu kalbu di sisi
Hakikatnya kesinambungan episod derita yang bersemi
Tanpa usapan mawaddah sejati selembut belaian sukma bidadari .
Aduhai Sayang engkaukah itu sekuntum mawar putih berduri ?
Aku sendiri yang terkesima menunggu jawapan yang tak pasti
Tapi yang pasti aku kan diijabkabul dengan mati.
Pesona dunia bernafas nafsu menutup mata hati sehingga kulalai
Pujaan setiap masa dan nurbisa sukma yang hakiki bernama Ilahi.
Sebenarnya Tuhan Yang Maha Satu kekasih awal dan akhir insani.
Aduhai hati berzikirlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasihani
Jiwa yang kemarau kan disirami rahmat syahdu-Nya hujan damai.
Biarlah sekuntum mawar putih berduri tak sudi menjadi bunga hati.
ARJUNA SAKTI ( 08.04.2007 )
misteri chu mat
Sekian lamanya memburu elusan mawar mimpi merayu
Tika malam gerhana meringis disirami gerimis sayu
Tika tangisan embun membasahi kelopak kalbu yang layu
Berbunga rindu tapi berdebu impian sekuntum senyuman ayu
Sekian lamanya mencari sinar tapi sesat di dalam belantara hempedu
Lantas tanpa diundang hujanan lakrima menjadi lelautan sendu
Kian malang terpijak duri beracun,sakit tak bisa beradu.
Sekian lamanya terseksa,namun masih menanti dan mencari
Hanyalah anganan kesyahduan dan kelembutan kasih suci bidadari
Sendiri lagi di laman mentari dan rembulan didakap kehangatan sepi
Sekian lamanya mahligai harapan bahgia dihiasi ilusi mimpi.
Nukilan:arjuna sakti(3.2.2007 asal 30.4.1999)
Tika malam gerhana meringis disirami gerimis sayu
Tika tangisan embun membasahi kelopak kalbu yang layu
Berbunga rindu tapi berdebu impian sekuntum senyuman ayu
Sekian lamanya mencari sinar tapi sesat di dalam belantara hempedu
Lantas tanpa diundang hujanan lakrima menjadi lelautan sendu
Kian malang terpijak duri beracun,sakit tak bisa beradu.
Sekian lamanya terseksa,namun masih menanti dan mencari
Hanyalah anganan kesyahduan dan kelembutan kasih suci bidadari
Sendiri lagi di laman mentari dan rembulan didakap kehangatan sepi
Sekian lamanya mahligai harapan bahgia dihiasi ilusi mimpi.
Nukilan:arjuna sakti(3.2.2007 asal 30.4.1999)
Api Rinduku Kian Menyala
Hadir lagi malam sepi nan dingin tanpa senyuman purnama
Api rinduku kian menyala biarpun hati disirami hujan lakrima
Kuusap seraut wajahmu nan jelita dalam dakapan sakti mimpi
Setelah aku mencumbui bayangan wajahmu dalam pesona ilusi
Tapi aku tak pasti bianglala asmara indah hatimu untuk siapa .
Berdebu hasrat kembara hidup bersamamu dalam atma dilema
Sangsi jiwa kemaruk dibuai edan kasmaran yang mengambang
Kerna kau ibarat jinak merpati bila didekati kau pun terbang .
Sentuhan syahdu suara manjamu mengubat keresahan sukma
Tapi tak bertemu mahligai asmara syurgawi bidadari sanubari
Gerhana panjang jiwaku kerna sering disambar taufan kesima
Kau kan ucap selamat tinggal jika jejaka idamanmu menjelma .
Aku hanyalah persinggahan usang untuk kaubuang duri sepi
Akulah si pungguk malang yang menanti cahya kasih purnama
Sudah pastilah aku merana dilambung ombak kecewa .
Aku cuba menghalau seribu bayangan mesramu yang menggoda
Tapi api rinduku kian menyala tika emosi terbiar dicakar gelisah
Mengapalah nasib hidupku selalu dibelenggu derita
Sampai bilakah harus kusongsong arus nasib pilu ini ?
Aduhai gadis ayu ilusi mimpi yang kurindu !
arjuna Sakti .
Tarikh : 15 . 04 .2007 .
Api rinduku kian menyala biarpun hati disirami hujan lakrima
Kuusap seraut wajahmu nan jelita dalam dakapan sakti mimpi
Setelah aku mencumbui bayangan wajahmu dalam pesona ilusi
Tapi aku tak pasti bianglala asmara indah hatimu untuk siapa .
Berdebu hasrat kembara hidup bersamamu dalam atma dilema
Sangsi jiwa kemaruk dibuai edan kasmaran yang mengambang
Kerna kau ibarat jinak merpati bila didekati kau pun terbang .
Sentuhan syahdu suara manjamu mengubat keresahan sukma
Tapi tak bertemu mahligai asmara syurgawi bidadari sanubari
Gerhana panjang jiwaku kerna sering disambar taufan kesima
Kau kan ucap selamat tinggal jika jejaka idamanmu menjelma .
Aku hanyalah persinggahan usang untuk kaubuang duri sepi
Akulah si pungguk malang yang menanti cahya kasih purnama
Sudah pastilah aku merana dilambung ombak kecewa .
Aku cuba menghalau seribu bayangan mesramu yang menggoda
Tapi api rinduku kian menyala tika emosi terbiar dicakar gelisah
Mengapalah nasib hidupku selalu dibelenggu derita
Sampai bilakah harus kusongsong arus nasib pilu ini ?
Aduhai gadis ayu ilusi mimpi yang kurindu !
arjuna Sakti .
Tarikh : 15 . 04 .2007 .
Selasa, 10 Mac 2009
Langgan:
Catatan (Atom)